RSS

Pages

JENIS-JENIS KECERDASAN ANAK


Lebih lanjut hadir teori baru tentang Multiple Intelligence yang menyatakan bahwa setiap anak memiliki beberapa potensi kecerdasan. Kegiatan pendidikan anak usia dini hendaknya memperhatikan kecerdasan atau potensi dalam diri anak tersebut ketika anak sedang belajar tentang dunianya. Setiap kecerdasan dapat dirangsang dengan cara yang berbeda.

Gardner menggunakan kata kecerdasan (intelligence) sebagai pengganti kata bakat. Ada sembilan kecerdasan yang diidentifikasi oleh Gardner yang disebut dengan kecerdasan majemuk (multiple intelligences), yaitu:


1. Kecerdasan Metematis (Logical Mathematical Intelligence).
Kecerdasan ini merupakan suatu kemampuan untuk mendeteksi pola, berpikir deduktif, dan berpikir logis. Kemampuan ini sering diasosiasikan dengan berpikir secara ilmiah dan matematis.
Kecerdasan logis-matematis terlihat dari ketertarikan anak mengolah hal-hal yang berhubungan dengan matematika dan peristiwa ilmiah. Bedanya dengan kecerdasan lain, kecerdasan ini mempunyai suatu komponen khas, yakni sebagai kepekaan dan kemampuan untuk membedakan pola logika atau numerik, dan kemampuan menangani rangkaian penalaran yang panjang. Ciri-ciri anak yang mempunyai kecerdasan ini adalah ketika anak berusia 2-4 tahun senang sekali menghitung benda¬benda di sekelilingnya. Bagi anak tersebut, lingkungan bisa dijadikan sebagai sarana untuk belajar, misalnya dengan menghitung jumlah kuntum bunga di sebuah cabang pohon di depan rumah.

2. Kecerdasan ruang (spatial intelegence)
Anak dengan kecerdasan  spatial atau cenderung berpikir secara visual, kaya dengan khayalan internal sehingga cenderung imajinatif dan kreatif. Mereka mampu memanpulasi dan menciptakan gambar didalam pikiran mereka. Cirri-cirinya sebagai berikut.
  • Sangat senang bermain dengan bentuk dan ruang (rancang bangun), seperti puzzle dan balok.
  • Hafal sekali jalan yang pernah dilewati. la akan protes kalau jalan yang dilewatinya berbeda. Tak jarang, ia memandu pengemudi untuk melalui jalan yang dikenalnya.
  • Tidak banyak bicara, melainkan lebih aktif mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan abstraksi ruang seperti mencoret-coret, mewarnai, bermain puzzle, menyusun balok, dan sebagainya. Kegiatan ini jauh lebih diminati anak dibandingkan dengan minat verbalnya.
  • Memiliki problem solving yang lebih baik dibandingkan anak lain karena dia bisa membayangkan apa yang akan terjadi setelahnya.
  • Senang mengukur-ukur mana yang lebih panjang dan pendek, besar dan kecil, atau jauh dan dekat dengan alat-alat sederhana yang ditemukannya di rumah atau dengan anggota tubuhnya sendiri seperti menjengkal atau melangkah.
  • Bisa menangkap perkiraan atau jarak. Jika berlari, ia bisa mengantisipasi diri dengan ruang hingga tak menabrak.
  • Memiliki perhatian yang tinggi terhadap detail, seperti gradasi atau ukuran yang sedikit berbeda, misal dua benda yang sama persis hanya beda sekian milimeter.
  • Pandai mempersepsi apa yang dia lihat.
  • Mudah membaca peta, grafik, dan diagram.
  • Suka seni; menggambar, melukis, dan memahat
  • Menyukai bacaan yang penuh gambar-gambar ber-warna.
  • Senang merekam peristiwa/kejadian dengan video kamera.
Cara membangkitkan kecerdasan ini:
•  gunakan gambar dalam belajar.
•  buat coretan/simbol-simbol untuk melambangkan sesuatu.
•  ajarkan ia peta pikiran.

3. Kecerdasan Musikal (Musical Intelligence).
Anak dengan kecerdasan musikal memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
•  Mudah mengenali dan menyanyikan nada-nada.
•  Dapat mentransformasikan kata-kata menjadi lagu dan menciptakan berbagai permainan musik.
•  Peka terhadap ritme, ketukan, melodi, atau warna suara dalam sebuah komposisi musik.
•  Terlihat menikmati saat bermain musik, suka bersenandung atau bernyanyi
•  Sangat suka mendengarkan lagu dan musik, bahkan kesedihan akan berkurang di kala mendengarkan lagu atau musik.
•  Dapat menyebutkan dengan tepat kunci nada saat mendengarkan musik.
•  Memiliki suara yang merdu.
•  Mampu mengingat syair dengan baik.

4. Kecerdasan Gerak (Godly-kinesthetic Intelligence).
Anak yang kecenderungan senang bergerak dan menyentuh. Mereka memiliki kontrol pada gerakan, keseimbangan, ketangkasan, dan keanggunan dalam bergerak.
Karakteristik anak yang cerdas secara kinestetik dapat diamati dengan mudah. Anak sangat senang bergerak seperti berlari, berjalan, melompat, dan sebagainya di ruangan yang bebas. Meski terkadang jatuh, tapi keadaan ini masih normal bila anak berusia di bawah tiga tahun. Jangan batasi geraknya, karena memang fisiknya sedang berkembang. Namun orangtua harus menjaganya agar tidak terjatuh.
Selain itu anak yang cerdas kinestetik pada usia balita juga mampu melempar benda secara terarah kira-kira sejauh satu meter, senang memanjat benda yang tinggi, bermain di air, dan naik turun tangga. Anak mampu melompat dengan dua kaki seperti lompat kodok. Kemampuan ini memerlukan keseimbangan tubuh dan biasanya dikuasai anak usia 4-5 tahun. Ketika lagu diputar, tubuhnya bergerak harmonis mengikuti irama musik. Senang aktivitas pura-pura (role playing) misalnya, pura¬pura jadi kodok, bebek, menirukan orang menyetir mobil, atau memasak. Tidak menyukai duduk dalam waktu yang lama. Ciri lainnya, anak dapat melepaskan kaos, celana, dan kaos kaki sendiri. Juga bisa membangun jembatan dengan menggunakan balok-balok tanpa terjatuh. Aktivitas ini melibatkan keterampilan motorik halus, koordinasi visual motorik, dan keseimbangan.
Ciri-cirinya sebagai berikut :
• Terlihat tidak bisa diam, selalu ingin melakukan sesuatu, bergerak-gerak aktif ketika duduk. Deteksi ini bisa terlihat sejak bayi.
• Senang kegiatan fisik, seperti melompat-lompat, olah raga atau permainan fisik, semisal kejar-kejaran, bersepeda, gulat-gulatan, dan sebagainya.
• Anak perlu menyentuh objek yang sedang dipelajari. Misal, guru menerangkan dengan alat peraga. Nah, si body smart biasanya akan maju ke depan karena ingin menyentuh alat peraga tersebut.
• Terampil mengerjakan kerajinan tangan seperti menjahit, membuat bentuk-bentuk dari lilin mainan, dan sebagainya.
• Suka dan bisa menirukan perilaku/gerakan orang lain dengan balk, misalnya meskipun hanya sekali menyaksikan artis berlenggak-lenggok di layar kaca, anak sudah bisa menirukannya.
• Suka bekerja dengan tanah liat, melukis dengan tangan, atau bekerja dengan menggunakan anggota tubuh lainnya.
• Suka mengutak-atik benda yang menarik baginya. Umpama, membongkar pasang mainan. Orangtua yang kurang berpendidikan akan menganggap anak ini nakal karena suka merusak mainannya.
•  Senang berolah raga.
•  Resah jika tak melakukan apa-apa.
•  Menyukai pelajaran olah raga.
•  Belajar paling efektif dengan bergerak.
Cara membangkitkan kecerdasan ini:
•  ajak ia bermain peran.
•  gunakan gerak untuk belajar.
•  padukan gerak dengan semua mata pelajaran.

5. Kecerdasan Alam (Naturalist Intelligence).
Anak dengan kecerdasan alam memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
• Memiliki ketertarikan yang besar terhadap alam sekitar. Mereka menyukai benda-benda dan cerita yang berkaitan dengan peristiwa alam, misalnya terjadinya awan dan hujan, asal usul binatang, pertumbuhan tanaman, hingga tata surya.
•  Sangat tertarik dengan berbagai kegiatan yang dilakukan di luar rumah. Begitu juga dengan sistem pembelajaran di sekolah, dia lebih menyenangi aktivitas belajar yang dilakukan di luar ruangan atau kelas dengan mengobservasi alam.
• Senang bermain di taman, kebun, serta akrab dengan berbagai binatang peliharaan seperti kucing, kelinci, anjing dan sebagainya.
•  Sering mempertanyakan berbagai gejala alam, entah itu mengenahi gempa, tsunami, dan sebagainya.
•  Menyukai aktivitas berkemah, hiking, memancing, dan kegiatan rekreasi lain yang berhubungan dengan alam, seperti pantai, laut, hutan, dan sebagainya.
•  Senang mengoleksi berbagai benda dari alam, seperti kerang-kerangan, batu-batuan, dan sebagainya.


6. Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intelligence).
Kemampuan untuk menjalin relasi sosial dengan orang lain. Anak dengan kecerdasan ini mampu mengetahui dan menggunakan beragam cara pada saat berinteraksi, sehingga tidak mengalami kesulitan untuk bekerja sama dengan orang lain. Mereka memiliki empati, toleransi sehingga dapat merasakan perasaan, pikiran, tingkah laku, dan harapan orang lain.
Kecerdasan interpersonal datang dari kemampuannya sendiri karena adanya kesadaran yang kuat. Ini dinamakan juga sebagai kecerdasan sosial. Adapun ciri-ciri selengkap¬nya sebagai berikut.
• Memiliki empati. Anak memiliki kemampuan memahami peasaan orang lain. Dia begitu peka dengan situasi dan kondisi yang ada dan tahu tindakan dan sikap yang harus dilakukan pada masing-masing kondisi, misalnya saat temannya sedih karena kehilangan boneka, dia berusaha menghiburnya dengan meminjamkan boneka miliknya.
  • Bersikap asertif. Saat orang lain mencoba merampas haknya, dia tahu apa yang harus dilakukan. Dia bisa mengemukakan kepentingan dan hak-haknya tanpa merugikan orang lain, I am OK you are OK. Anak tidak pasif dengan selalu mengalah, tapi dia juga menjauhkan sikap egois yang menempatkan semua keinginannya di tingkat tertinggi. Dia bisa bertindak di antara ke dua sifat tersebut. Saat mobil mainannya direbut, dia tidak diam atau menangis tetapi juga tidak langsung memukul si perebut, melainkan berkata, Jangan ambil mainanku sembarangan. Kamu boleh memainkannya setelah aku.”
  • Bisa bekerja sama. Anak bisa mengetahui dengan jelas mana yang menjadi tugasnya dan mana tugas orang lain. Dia juga tak punya masalah hubungan dengan masing-masing anggota kelompok. Tak jarang, kemampuannya bekerja sama membuat anak dipercaya memimpin kelompok tersebut. Jiwa kepemimpinannya memang terlihat jelas. lnisiatifnya mengambil keputusan sangatlah baik. Setelah memahami tugas yang diembannya, dia bisa mengatur dan mengendalikan teman-temannya untuk mencapai suatu tujuan. Seperti dalam permainan sepak bola, dia mampu mengatur para pemainnya agar memenangkan pertandingan. Anak dengan kecerdasan ini mampu menempatkan sesorang. dalam posisi yang tepat, misalnya saat diberi tugas mendirikan tenda di perkemahan, dia bisa mengatur siapa yang memasang tali, menancapkan pondasi, memasang tiang, dan sebagainya.
  • Mediator dalam konflik. Jiwa kepemimpinan yang dimiliki membuat anak lihai dalam menyelesaikan konflik antarteman. Terlebih jika anak mengenal dengan jelas kedua belah pihak yang bertentangan. Dengan kemampuan komunikasinya yang baik, dia bisa mengajak keduanya untuk menyelesaikan masalah dengan keputusan saling menguntungkan.
  • Gampang berteman. fleksibel, mudah bergaul, dan tidak pilih-pilih teman. Dia tidak alergi pada teman atau orang baru. Bahkan tak jarang, dia menganggap sosok yang baru dikenalnya tersebut sebagai teman lama.
7. Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence).
Anak yang memiliki pemahaman dan kendali yang balk mengenai diri sendiri. Mereka tahu apa yang didapat dan tidak dapat dilakukannya dalam lingkaran sosial.
Kecerdasan intrapersonal merupakan kecerdasan yang dimiliki individu untuk mampu memahami dirinya. Secara lebih sempit dapat diartikan merupakan kemampuan anak untuk mengenal dan mengindentifikasi emosi, juga keinginannya. Selain itu anak juga mampu memikirkan tindakan yang sebaiknya dilakukan dan memotivasi dirinya sendiri. Meskipun anak dengan karakter ini dapat mengintropeksi diri serta memperbaiki kekurangannya. Namun kadarnya dapat berbeda-beda. Anak dengan cerdas diri dapat mengekspresikan perasaannya secara verbal juga melalui bahasa tubuh.

8. Kecerdasan Spiritual (Spiritual Intelligence)
Kecerdasan spiritual (spiritual intelligence) adalah kemampuan mengenal dan mencintai ciptaan Tuhan. Kemampuan ini dapat dirangsang melalui penanaman nilai¬nilai moral dan agama.
Ciri anak yang memiliki kecerdasan spiritual yang menonjol adalah baik pada sesama dan rajin menjalankan ibadah agamanya. Biasanya ini terlihat saat dia berinteraksi dengan sesama dan lingkungannya, sikapnya ramah dan baik pada siapapun, tidak pernah membuka aib (kejelekan, kekurangan, dan kekhilafan) orang lain, dan mampu menangkap esensi dari agama yang dia anut.

(Sumber : artikelanak)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

CARA MENAIKKAN PAGE RANK DAN SITE LINK IN ALEXA

Cara meningkatkan PageRank dan speed "traffic blog", hanya diperuntukkan bagi sobat yang menginginkan PageRank tinggi dan traffic blog yang sangat banyak secara instant. 
Cara meningkatkan PageRank dengan cepat atau traffic blog speed adalah dengan cara penyebaran link menggunakan sistem Multi Level Marketing?  Kedengarannya aneh ya? Tapi manjur lho.. ga percaya? buktikan aja Tips ini..
"Cara Meningkatkan Pagerank " atau bahasa lainnya Teknik SEO.
 


Kali ini saya mau mengajak rekan-rekan semua untuk memanfaarkan kedahsyatan faktor kali dan kecepatan penyebaran ini dalam bentuk Backlink gratis.


Cara Menaikkan PageRank dan TrafficBlog dengan cepat ternyata cukup mudah. Yang perlu anda lakukan adalah meletakkan link-link berikut ini di blog atau artikel atau silahkan atau silahkan langsung COPAS artikel ini semuanya ke Blog anda.


  1. created of my
  2. ROBZ-HITZ
  3. planktoon blog
  4. 1goblog
  5. koclokindo
  6. Tourism
  7. Chequita Chiproet 
  8. PKBM Cibanggala  
  9. Tips Blogging
  10. Tips dan Trik SEO blogging
  11. Cheat Ninja Saga
  12. Free Download Game
  13. Cara Membuat Blog
  14. Bisnis Investasi Terbaik
  15. Bisnis Internet
  16. Artikel Gratis
  17. Intuisiblog
  18. SEOjaguars
  19. Iklan baris
  20. Ki Dukun
  21. Blogobusiness
  22. Rosandika
  23. Zona Tutorial Blog

Cara kerja:
Pertama-tama anda letakkan link blog anda beserta anchor text seperti susunan diatas, yang terpenting jangan sampe linknya hilang, Kemudian anda hapus nomer urut ke 23 dari daftar, sehingga semua peserta naik 1 level.Yang semula berada di nomor 1 jadi nomor 2, nomor 2 jadi 3, dst. contoh ROBZ-HITZ blog menjadi nomor 2 dan nomor 1 menjadi blog anda. Masukkan link blog anda di posisi nomor satu atau paling atas sendiri.

Jika tiap peserta mampu mengajak 5 orang saja, maka jumlah backlink yang akan didapat adalah :
Ketika posisi blog sobat 1, jumlah backlink = 1
Posisi 2, jml backlink = 5
Posisi 3, jml backlink = 25
Posisi 4, jml backlink = 125
Posisi 5, jml backlink = 625
Posisi 6, jml backlink = 3,125
Posisi 7, jml backlink = 15,625
Posisi 8, jml backlink = 78,125
Posisi 9, jml backlink = 390,625
Posisi 10, jml backlink = 1,953,125
dst.

Jika anda memasang sampai posisi 10 saja, dan semuanya menggunakan kata kunci (anchor text) yang anda inginkan. Dari sisi SEO, anda sudah mendapatkan 1,953,125 backlink dan efeknya sangat luar biasa, jika pengunjung web para downline sobat mengklik link itu, otomatis blog sobat akan mendapat tambahan traffic.
Nah, silahkan copy paste artikel Cara Meningkatkan Pagerank  ini, dan hilangkan peserta nomor 23 lalu tambahkan link blog/website sobat di posisi 1. Ingat, anda harus mulai dari posisi 1 agar hasilnya maksimal.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

NEW KAFTAN !!!!

Puasa ramadhan sebentar lagi akan datang, setelah itu kita akan merayakan hari besar kita umat Islam "Idul Fitri", kita ada stok kaftan dan tunik terbaru niy, atau mau model mukena yang cantik-cantik bisa dilihat disini monggo dilihat2 ya, untuk reseller ada harga grosir untuk pembelian 1 seri atau min 3 pcs untuk 1 model tidak campur ya...































Melihat-lihat mukena model terbaru bisa disini


More info :
SMS 081553232293, pin bb by request
Email : butik.anita@gmail.com
FB : rashyaichan@gmail.com (anita utomo)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

MENGGUNCANG DUNIA FISIKA DENGAN AL-QUR'AN

(Abdus Salam (kiri) ketika menerima hadiah Nobel Prize Bidang Fisika dari Raja Gustav (Swedia), 1979)

Kaum muslim layak berbangga atas prestasinya. Ia telah mengguncang dunia dengan teori fisikanya. Ia juga telah mengangkat harga diri masyarakat Islam dan dunia ketiga. Meski di negerinya sendiri ditelantarkan, ia tak kecil hati. Dunia fisika terus ia geluti. Dunia sosial tak lupa ia cicipi. Ia bukanlah tipe intelektual yang tinggi hati. Kerja kerasnya berbuah. Ia berhasil menciptakan teori yang membuat orang terperangah. Penghargaan Nobel Fisika pun ia terima sebagai anugerah. Dialah muslim pertama peraih Nobel Fisika sepanjang sejarah.
Sosok fenomenal itu bernama Abdus Salam. Ia dilahirkan pada 29 Januari 1926, di Jhang, Pakistan. Ayahnya, Hazrat Mohammad Hussein, adalah seorang pegawai Dinas Pendidikan. Keluarganya dikenal alim dan saleh. Sejak kecil, Salam diajar dalam tradisi pendidikan yang kuat. Ia dikenal cerdas dan cepat mengingat. Suatu ketika, Hussein pernah bermimpi. Ia melihat Salam menaiki pohon yang sangat tinggi. Ketiga ditegur, Salam meyakinkan: “Don’t worry”. Ia terus naik sampai tak kelihatan lagi. Hal ini nampaknya menjadi tanda. Salam mempunyai kemampuan yang luar biasa.
Dan demikianlah adanya. Hampir tiap malam, ibunya membacakan doa kepada salam dan saudaranya. Suatu ketika, ia diinterupsi Salam. Salam mengatakan, ia sudah tahu dan hafal. Tak perlu baginya diulang-ulang. Akhirnya, ibunya sadar. Salam mempunyai kemampuan fenomenal. Salam dengan mudah dan tepat menghafal keseluruhan surat al-Quran.
Ia masuk sekolah dasar di Jhang dalam usia 6 tahun. Namun, sungguh mencengangkan. Ketika dites, Salam menunjukkan kecerdasan yang tak diragukan. Kepala Sekolah pun langsung menyuruhnya masuk kelas empat. Di sini, Salam tak menemukan kendala berat. Meski dicampur dengan siswa yang lebih tua darinya, ia tetap mengkilat. Atas keajaiban anak ini, Hazrat Hussein yakin, sekolah lokal tidak akan cukup menampungnya. Ayahanda Salam pun berusaha sekuat tenaga untuk mengirim Salam ke sekolah negeri yang lebih mumpuni.
Sebab itu, Salam dikirim ke Lahore, 1938. Kota ini terkenal karena mahakarya di bidang arsitektur Muslim abad pertengahan. Di sana, Salam banyak belajar dan menemukan hal baru yang tak ada di desanya. Lampu listrik adalah contohnya. Ia sangat kagum atas hal ini. Ia pun bertekad belajar giat.
Di Lahore, kembali kecerdasan Salam terdeteksi. Salam mengikuti ujian matrikulasi di Punjab University. Ia lulus dengan pujian pada 1946. Salam tercatat sebagai siswa dengan nilai teratas dalam segala mata ujian. Atas prestasinya itu, ia memperoleh beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke Cambridge University, Inggris. Pada 1949, ia memperoleh gelar MA dengan pujian tertinggi di bidang matematika dan fisika.
Semenjak itu, cendekiawan muda ini sibuk dengan penelitian awal dalam bidang Fisika Kuantum di Laboratorium Cavendish yang terkenal. Laboratorium ini telah banyak menghasilkan lusinan peraih Nobel. Di Cavendish, Salam meneliti berbagai fenomena dan proses alamiah seperti pembelahan nukleus, formasi bintang- bintang neutron, pembentukan komposisi kimiawi dan struktur dari spiral DNA, cara kerja transistor semi konduktor, laser dan sebagainya.
Pada 1950, ia memperoleh peng­hargaan Smith’s Prize dari Cambridge University atas tesisnya tentang elek­trodinamika kuantum. Tesisnya dianggap telah memberikan kontribusi besar dalam bidang fisika. Dia juga berhasil menyabet gelar PhD dalam bidang fisika teori pada saat yang sama. Tesisnya dipublikasikan pada 1951. Serta-merta, tesis itu mengangkatnya menuju belan­tara intelektual internasional. Ia pun menjadi fokus perhatian seluruh komunitas fisika dunia. Untuk itu, ia memperoleh berbagai penawaran menggiurkan di Eropa.
Namun, Salam memilih kembali ke negerinya. Ia mengajar matematika di Government College, Lahore. Setahun kemudian, ia dilantik menjadi Ketua Departemen Matematika di Punjab University. Ia bermaksud mendirikan sekolah riset bagi para ahli fisika di Pakistan. Namun, ia sadar, hal itu tak mungkin dilakukan. Tidak ada tradisi kerja dan riset pascasarjana di situ. Jurnal tak punya. Kesempatan menghadiri konferensi internasional pun tak ada. Malah, ia dituduh hendak membangun hotel berbintang lima bagi para ilmuwan di sana. Kepala institusi tempat Salam bekerja juga tak berdaya. Meski tahu bahwa Salam sudah mengerjakan sejumlah riset yang luar biasa, Kepala tersebut justru menganjurkan untuk melupakan obsesinya.
Salam bertahan di Lahore selama tiga tahun. Namun, kondisi yang tak kondusif meyakinkannya bahwa di Pakistan, saat itu, sangat tidak mendukung riset-riset fisika. Akhirnya, dengan berat hati, Salam meninggalkan Pakistan pada 1954. Ia menerima tawaran mengajar dan riset di Cambridge University. Di situ, ia menemukan kembali dunianya yang hilang. Ia kembali bergelut dan bercinta dengan fisika. Tiga tahun kemudian, tepatnya 1957, Salam dilantik sebagai Profesor Fisika Teori di Imperial College, London. Sejak itu, secara aktif, ia meretas jalan ke riset berbagai bidang fisika modern. Studi yang dilakukannya mendapat penghargaan berbagai premium internasional.
Meski hasrat intelektualnya telah tersalurkan, Salam tak tinggal diam. Kegundahan atas kondisi Pakistan dan masyarakat dunia ketiga umumnya, terus menggelayutinya. Ia pun berpikir keras untuk membantu mereka. Sebab, tak mungkin muncul penemuan penting ketika tak ada fasilitas yang mendukung. Para peneliti di sana pun tak akan berkembang. Jauh ketinggalan dengan para peneliti di Eropa dan negara maju lainnya. Ia pun bermaksud mendirikan lembaga internasional yang akan mewadahi intelektual berbakat dari dunia ketiga tanpa harus meninggalkan negerinya sendiri seperti dialami Salam.
Karena itu, Salam mendesak kolega-koleganya di Eropa dan Amerika untuk mendirikan lembaga seperti yang diimpikannya. Atas bantuan PBB, khususnya Lembaga Energi Atom Internasional, pemerintah Italia dan SIDA (Swedish Agency for International Development) didirikanlah ICPT (International Centre for Theoritical Physics) di Trieste, Italia pada 1964. Salam sendiri ditunjuk sebagai direkturnya. Pendirian ICTP itu, menurut Herwing Schopper, presiden Masyarakat Fisika Eropa, merupakan salah satu pencapaian terbesar abad ke-20.
Satu obsesinya telah tercapai. Praktis, semenjak itu ia tenggelam dalam penelitian. Secara tekun, Salam mulai mempelajari hukum dasar dari elektromagnetisme yang pertama kali ditemukan oleh Faraday dan Maxwell, lama sebelumnya. Salam menggeluti masalah interaksi tiga daya kekuatan elektromagnetik, daya lemah dan daya kuat dari nuklir. Untuk itu, Salam harus ‘membantah’ salah satu postulat fisika nuklir modern yang diterima umum tentang kekuatan dan ketidakterbaginya proton yang merupakan komponen utama dari nukleus nuklir. Hasilnya, Salam mengajukan suatu hipotesa yang berani. Menurutnya, proton (yang menyimpan kekuatan nukleus dari sebuah atom) bisa saja mengalami disintegrasi. Hanya saja, durasi peluruhan proton ini memerlukan periode waktu yang astronomis, yakni 1032 tahun.
Dari situ, Salam berhasil membuat gambaran konstruksi dari suatu teori yang menggabungkan elektromagnetisme dengan interaksi lemah dari partikel nuklir yang terkenal dengan “Grand Unification Theory”. Albert Einstein sendiri yang dikenal sebagai “Nabi” Fisika tak berhasil menciptakan teori tersebut sepanjang hidupnya. Ialah orang pertama yang memprediksi decay (peluruhan) dalam rangkaian interaksi nuklir lemah. Muncullah istilah baru yaitu ‘Electroweak’ (lemah elektro) dalam dunia fisika nuklir. Atas penemuan besar ini, Salam berhak atas Nobel Fisika pada 1979.
Konon, penemuan grand unification theory itu terinspirasi dari keyakinan Salam bahwa segala sesuatu terpancar dari satu sumber, yakni Tuhan. Maklum, Salam adalah agamawan taat. Dalam tiap kesempatan, ia selalu berujar, al Qur’an telah menyediakan segala-galanya untuk eksplorasi alam. ‘’Al Quran membimbing kita dalam memahami seluruh hukum alam ciptaan Allah,’’ tulisnya. Karena itu, pada saat penghargaan Nobel, Salam mentilawahkan beberapa ayat dari al-Quran dalam pidatonya di aula Nobel Hall. Inilah pertama kalinya dalam sejarah, di aula itu, diperdengarkan ayat-ayat al-Quran.
Sebelum meraih Nobel, berbagai penghargaan telah disabet Salam atas prestasi fisikanya. Pada 1971, secara aklamasi, ia terpilih sebagai anggota dari USSR Academy of Science. Pada tahun yang sama, ia juga berhak atas hadiah Premium Robert Oppenheimer. Ia juga berhasil merebut medali Einstein (UNESCO, Paris) dan Birla Premium (India).
Berbagai penghargaan itu terasa wajar karena prestasi Salam yang sangat luar biasa. Namun, Nobel tak menghentikannya untuk terus berkiprah. Pada 1983, ia memperoleh penghargaan Lomonosov Gold Medal yang merupakan penghargaan tertinggi dari USSR Academy of Science. Pada tahun itu juga, Salam mendirikan dan menjadi presiden The Third World Academy of Sciences, dan presiden pertama The Third World Network of Scientific Organizations (1988).
Sebagai wujud kepedulian atas carut marut kondisi dunia, Profesor Abdus Salam turut mengambil bagian dalam sebuah konferensi internasional di Moskow mengenai pengurangan senjata nuklir pada 1987. Di konferensi itu, secara tegas, ia mendukung larangan penggunaan senjata pemusnah massal. Ia selalu menghimbau komunitas dunia agar memanfaatkan potensi studi tenaga nuklir hanya untuk tujuan damai dan konstruktif saja.
Berbagai pujian dan penghargaan terus mengucur. Tahun 1992, rektor dari St Petersburg University secara khusus berkunjung ke Trieste, Italia, untuk menyampaikan Diploma Honorer Doctor of Science dari universitas tersebut kepada Profesor Salam. Di tahun 1995, setahun sebelum meninggal, ia mendapat penghargaan Maxwell di Inggris serta medali emas yang diberikan oleh Akademi Pekerja Kreatif Rusia.
Semasa hidupnya, Abdus Salam telah menghasilkan banyak karya. Salam telah menulis berpuluh-puluh buku dan monograf ilmiah. Ia juga menulis lebih dari tiga ratus artikel mengenai problema paling kompleks dari fisika nuklir serta permasalahan aktual mengenai persiapan ilmuwan muda di negara-negara berkembang. Atas dedikasinya, ia ditunjuk sebagai anggota dari sekitar 50 lembaga ilmiah akademisi, di samping beberapa asosiasi ilmiah dunia. Ia mendapat 20 penghargaan internasional dan medali emas di bidang fisika. Termasuk Nobel Prize itu sendiri. Sedikit sekali ahli fisika di abad duapuluh yang pernah menerima penghargaan dan pengakuan dunia sebagaimana Salam. Di antaranya adalah Albert Einstein, Ernest Rutherford dan Niles Bore.
Salam meninggal pada 20 November 1996 di Oxford, Inggris di usia 70 tahun. Ia dimakamkan di tanah air yang teramat dicintanya. Atas prestasinya, dunia pantas merugi. Sebab, Abdus Salam hanya hidup sekali. Pretasi Salam memang layak dibanggakan. Ia telah mendedikasikan dirinya untuk fisika dan kemanusiaan. Rasanya, semua penghargaan layak diterimanya. Ia berhasil mengangkat prestasi kaum muslim yang lama tenggelam. (M. Khoirul Muqtafa)
(Source : esq-news.com)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)